Selasa, 25 September 2012

Wanita berkerudung

Dengan semangat ku laju sepeda motorku melewati jalan raya bogor. Rasa rindu akan canda tawa teman-teman yang sudah lama tidak bertemu dan berkumpul, membuat ku ingin segera bergabung dengan mereka di tengah dinginnya udara puncak gunung.

Hari liburan yang cukup panjang membuat jalan raya menuju puncak pas sedikit membuat aku mengurangi kecepatan sepeda motorku. Terlalu banyak orang ingin menikmati liburan ini, dalam suasana yang jauh dari ramainya ibu kota. Yang kali ini membuat lama perjalananku untuk memenuhi undangan dan berkumpul dengan teman-teman lama ku.

***
Perjalanan panjang akhirnya berakhir. Memasuki pekarangan pemukiman indahnya kaki Gunung Gede Pangrango. Entah mengapa kurasakan perjalananku terasa panjang dan lama. Mungkin rasa rindu kepada mereka yang selalu menghibur melewati hari-hari ku dalam beraktifitas ketika aku menjalani pekerjaanku sebagai Akuntan.
Dihempaskan tubuh ini dalam dinginnya kolam renang semakin membuatku sangat menikmati candaan mereka. Aku hanya bisa tertawa lepas melihat segala macam kejahilan mereka yang tidak pernah berubah.

Malam hari yang nikmat. Riuh tawa dan canda semakin terasa menghangatkan udara malam. Melepaskan pikiran sejenak dari berbagai project dan cara membesarkan perusahaan yang baru aku bangun sekarang.
Bukan hanya komunitas motorku yang bergabung dalam acara ini. Mereka yang masih di dalam perusahaan juga ikut membuat suasana semakin hangat.

Kini malam pun semakin larut. Acara pun selesai dan berganti dengan acara masing-masing.
Berbincang-bincang dengan penuh rasa rindu yang terlalu besar aku rasakan.

"Siapa dia?"
Tiba-tiba hatiku bertanya saat melihat sosok wanita berbalut kerudung. Raut wajah yang sederhana membuat aku ingin mendekatinya yang asik bercanda melakukan sebuah permainan dengan beberapa orang temanku. Wajah manis menambah keanggunan dirinya sebagai wanita berkerudung.

Hanya bisa memandang. Tanpa berani untuk menanyakan siapa dia. Jangankan untuk bertanya namanya, untuk mendekat saja aku tidak mempunyai keberanian. Rasa sakit yang pernah ku rasakan terhadap kaum hawa, kaum yang kebanyakan membuat Adam tergila-gila. Melahirkan rasa takut bagiku untuk mengulang kembali memulai kisah dalam kehidupan yang ku jalani. Kesakitan yang pernah menyapa dalam hati mengenalkanku atas rasa itu untuk cinta. Kekecewaan terhadap wanita atas apa yang aku dapati dari ketulusan hati.



***
"Woiii... Ada temen lo tuh nunggu di depan", teriakan dari pinggir telingaku membangunkanku dari lamunanku.

"Ngelamun aja nih.. Makanya nikah biar nggak ngelamun yang aneh-aneh terus...!", lanjut katanya kembali. Yang sekali lagi berhasil menghilangkanku dalam lamunan-lamunan seminggu yang lalu tentang dia yang tak sempat kutanyakan namanya. Lamunan atas masa laluku yang pada akhirnya membuatku takut.

Sudah hampir satu bulan acara outing itu berlalu. Namun kenapa ada sesuatu yang tertinggal dalam benakku dan masuk dalam pikiranku. Semakin besar ingin membuang rasa itu, semakin besar pula pikiran ini membawa dalam lamunan kisah satu malam.
Segala cara aku lakukan untuk mencari informasi tentang dia. Wanita manis berkerudung itu yang kini mengganggu dalam tidurku.

Dan akhirnya ku dapatkan informasi tentangnya, melalui sebuah jejaring sosial. Namun sekai lagi, semua info yang ku dapat tiba-tiba membawaku pada rasa takut itu. Rasa takut akan kesakitan yang amat dalam. Berulang kali aku mencoba menghilangkan dan menghapus luka yang terlanjur menjalar dalam kehidupanku. Aku pun tak tahu sampai kapan terus dihinggapi rasa takut ini.

Senja datang menjemput malam 
bersama dingin menyelimuti hati
Secercah asa menghampiri
dengan ribuan angan kehangatan
dengan satu senyuman berarti
membuat kehampaan terisi 


***
Hari ini aku bertemu dengannya. Walau hanya tegur sapa, sudah cukup membuat rasa rindu ini terhapus. Datang hanya untuk sebuah kerinduan melihat wajahnya. Keinginan yang besar untuk mengatakan sesuatu kepadanya, mengatakan setitik harapan agar dia tau apa yang aku rasakan itu hanya sebatas angan dan mimpi.

BODOH!
Satu kata yang selalu terucap ketika aku tak sanggup mengatakan kepadanya bahwa aku merindukannya, bahwa aku ingin selalu bersamanya melewati hari-hari sedih maupun suka.
Aku hanya bisa menyalahkan diri ketika aku terlalu larut dalam luka masa lalu, yang sangat sulit membuka jalan untuk menyatakan kepadanya.

Aku bukan tidak bisa melupakan masa lalu. Namun aku memang sulit untuk memulai ketika aku merasakan sakit.

"Apakah mungkin dia bisa memberikan cinta  yang tulus dan kehangatan dalam kasih sayang dalam kehidupanku?"

Pertanyaan itu yang membuatku tertahan untuk menyatakan sebuah harapan akan asa yang menghapus luka dan memulai hubungan baru dalam kehidupanku.

Saat ini aku hanya bisa memandangnya, tanpa dia tau apa yang ku rasakan.
Dan akan aku ikuti langkahku ini sampai dia mengetahui semua yang terjadi semenjak pertemuan itu. Walaupun pada akhirnya nanti dia tidak akan pernah tau telah mengisi hatiku dan bermain di dalam kehidupanku. Aku hanya bisa mencintai dan mengaguminya sebagai pemuja rahasia.

Hai wanita berkerudung...
Salah aku mencintaimu ketika kamu tak kan pernah tau akan cintaku
Hai wanita berkerudung...
Ku dapatkan semua tentangmu, namun tak kan pernah ku dapatkan cintamu
Hai wanita berkerudung...
Disini aku hanya bisa menatap dan memandangmu dengan cintaku
Hai wanita berkerudung...
Maaf aku tak bisa berbicara cinta kepadamu ketika aku merasakan rindu yang dalam
Hai wanita berkerudung...
Yang memiliki senyuman mempesona dengan balutan keindahan sinar cahaya keimanan
Yang telah memiliki hati dengan cinta yang tak kan pernah kau tau




***
Tulisan ini dari seseorang yang pernah mengaku jadi secret admirer nya aku. Katanya..
Dan ini asli tulisan dia tanpa aku ubah. Udah lama sih dikasih tulisan ini.
Hanya disamarkan namanya aja. 
Udah minta ijin juga sama orangnya buat post tulisannya di blog aku. Hehehee....
By the way.. Tengkyu Mr.X ^^,
 

Memori






Perputaran kedua jarum itu begitu cepat

Fajar. Terik. Senja. Kelam

Saling berkejaran tanpa kompromi

Lingkaran-lingkaran itu pun

semakin membentuk lengkungan sempit

Rasanya baru kemarin

semua terjahit satu-persatu

hingga menjadi rapat satu sama lain

Teriakkan riang dan bisikkan haru

menjalar ke telinga-telinga hati

Merasuk pikir, tertanam rekat

Tak ingin lari akan indah yang tercipta

Pengingat masa dimensi baru

Minggu, 18 Maret 2012

My Salsabeela

I sing because I'm happy
I fly because I'm free like a butterfly
I ran because me and my dream is one that can't be separated 

"Sepedahan lagi hari ini? Sampai Senayan apa Kota Tua tadi? Kurang kerjaan banget sih lo.."

"Hah, lo masih suka gabung ke acara ekstrakulikuler di sekolah? Sampai yang acara kemping ke Cibubur segala? Kalo gue sih lebih milih tidur di rumah deh dari pada ikut-ikut kayak gitu.."

"Ngapain ke Jogja? Bukannya belum lama ini lo baru pulang dari Kawah Putih sama Semarang yaa?"

Yaa..kira-kira begitu lah komentar orang-orang sekitar aku mengenai kegiatan yang aku lakukan. Karena kebanyakan dari mereka, hanya mengenal sosok aku sebagai Salsabeela yang pendiam, ga banyak bicara namun ramah dan work hard. Udah lelah dengan kerja tiap harinya dengan office hour, bahkan ga menutup kemungkinan untuk pulang lebih lama dari jadwal, ternyata masih suka juga untuk bersosialisasi dengan lingkungan luar, alam atau sekedar melakukan hobi.

Capek sih memang menjalani aktifitas padat itu. Belum lagi dengan mendengar celotehan mereka tentang aku. Seakan mereka ga terlalu suka dengan wanita berjilbab yang aktif.

"Pake jilbab lho, tapi masih suka sering ikutan touring motor sama cowok-cowok."

"Lo kan pake jilbab, kenapa masih keluyuran sampai tengah malam bareng cowok-cowok? Walaupun ada ceweknya juga sih, tapi ga usah segitunya lah kalo ada acara juga.."

Pada dasarnya seorang bebas melakukan apa saja dalam kesehariannya. Begitu pula dengan orang di sekitarnya, bebas berkomentar. Pada masa sekarang, jilbab bukanlah lagi menjadi suatu halangan dalam aktifitas seorang wanita muslimah. Asalkan si wanita dapat menempatkan diri dan jilbabnya dalam lingkungan.

Aku pernah baca kalimat dalam satu buku. Yang isinya membuat aku tetap optimis. Lurus jalan ke depan. Menikmati segala macam perjalanan yang aku lalui. Kadang melihat spion belakang untuk dijadikan pembelajaran. Bukan berarti tidak menghiraukan segala masukan dan kritikan dari segala arah. Tapi di sini aku mencoba untuk fokus dengan apa yang menjadi target aku. Bukan fokus dengan apa yang menghalangi aku.

"Cintailah apa yang kamu kerjakan maka semua akan terasa lebih ringan." 

"Jangan katakan pada Tuhan kalau kamu punya masalah besar. Tapi katakan pada masalah, kalau kamu punya Tuhan yang besar."

Karena seringnya berinteraksi dengan banyak orang, menuntut aku untuk selalu berpenampilan baik di setiap kesempatan. Aku suka melirik iri dengan wanita berjilbab yang aku temui bisa berpenampilan menarik di depan umum. Sepertinya, mereka cocok-cocok saja pakai jenis kerudung dan pakaian apa pun. Aku suka kalau melihat-lihat buku fashion, mix and match dalam berpakaian, berkreasi dengan kerudung atau sejenisnya saat aku bertandang ke toko buku.
Pernah satu waktu aku membeli buku tersebut untuk kemudian aku praktekkan di rumah. Jujur saja, aku kadang merasa bosan dengan cara pakaian aku yang biasa. Tapi aku malah jadi kurang pede dalam mengubah penampilan luar aku. Celana bahan dipadukan dengan kemeja saat kerja. Celana jeans dan baju casual dengan cardigan saat pergi main. Apalagi kalau sudah ada acara kondangan, semakin bingung saja lah aku dalam berbusana agar tidak terlihat biasa. Tatanan kerudung yang utama. Saat dihadapkan dengan kain segi empat aku selalu stuck, ga ngerti mau dibentuk seperti apa agar terlihat manis di wajahku. Karena bentuk wajahku yang bulat, mungkin itu salah satu alasan aku jarang sekali mengubah bentuk kerudungku tanpa ciput topi yang akan membuatnya semakin bulat.


***
Tulisan ini dibuat untuk Project Salsabeela's Writing Competition dengan tema #SalsabeelaPrologue. Terinspirasi setelah melihat-lihat koleksi Prologue Salsabeela Shop pada bagian Vertical Stripes Novel Dress dan Rose Hijab in Red

Hmm....asik kali yaa kalau sampai bisa di makeover sama @SalsabeelaShop dan
Dengan tampilan aku yang biasa (before) menjadi sangat berbeda (after)..
Hehhehee.... *senyum kece*

before
after

Rabu, 07 Maret 2012

Andai Kau Tau Rasa Ini





Langkahnya terburu-buru menuju lift tengah di ruangan lobby yang besar itu. Sambil membawa berkas-berkas di tangannya yang hampir saja terjatuh karena menabrak seorang office boy.

"Waduh, komputer gue kenapa nih?? Gak tau apa kalau orang lagi dikejar-kejar deadline..", gumam Ernez sesampainya di meja kerjanya dan mendapati email kantornya yang kembali ngambek di pagi hari.

"Kenapa harus dapat -morning shock- sih hari ini?? Come on boy..bisa dong. Mau kirim email penting nih", gumam Ernez sekali lagi sambil mencoba mengotak-atik emailnya.

5 menit sudah dia sok menjadi anak IT. Sebenarnya Ernez memang lulusan dari jurusan keren itu, setidaknya menurut Ernez. Tapi sayangnya dia justru tidak mengerti seluk beluk Informatika seperti apa. Jangankan untuk bermain dengan program, untuk memasang komputer dari komponen yang berserakan sampai muncul Windows saja dia tidak paham.

Tidak tahan dengan gangguan di pagi hari, dia langsung memutuskan untuk mencari bantuan. Kemana lagi langkahnya kalau bukan menuju ruangan IT. Senang juga dalam hati Ernez pagi-pagi bisa bertandang kesana. Dan Ernez sudah tau siapa yang akan dimintai pertolongannya.

Mata kecil ini masih mencari sosok sempurna itu diantara kubikal-kubikal biru di ruang atas. Postur tinggi badan yang pas menurutku untuk ukuran seorang pria. Wajahnya bagiku, cukup menarik juga. Tapi ada satu hal yang buat aku kagum sama dia, orangnya berwibawa tapi rendah hati, sama sekali tidak sombong. Mungkin karena sifatnya itu juga dia mudah diterima dimana pun dia berada. Saat bersama sekumpulan temannya, dia sangat bisa membawa suasana riang. Saat bersama orang-orang yang posisinya diatas, dia bisa dengan mudah masuk dalam lingkup mereka. Bahkan seringkali bos-bos besar itu dengan cepat terhipnotis dengan ide-ide cemerlang darinya.

Dan dipojok ruang server, Ernez menangkap sosok pria dengan kemeja merah bergaris dan celana bahan hitam lengkap dengan sepatu pantofel.

"Itu dia orangnya", bisik Ernez dalam hati

"Mas Aryo...", teriak Ernez memanggil pria itu dengan melambaikan tangan dari kejauhan sambil berjalan kearahnya.

"Lagi sibuk gak? Aku mau minta tolong, boleh? Emailnya ngambek lagi pagi-pagi", tanya Ernez sambil melempar senyum kepadanya yang lagi asik bermain-main dengan kabel jaringan.

"Oh, sebentar ya Nez. Gue rapihin ini dulu. Nanti gue ke ruangan lo, tunggu aja disana", jawab singkat Aryo lalu melanjutkan pekerjaannya.

***
"Kenapa lagi emailnya??", tiba-tiba suara Aryo sudah ada di ruangan Ernez dan memecah lamunannya yang sedang memikirkan pria itu.

"Gak tau nih Mas, daritadi waktu aku datang udah gak bisa diapa-apain", jawab Ernez menjelaskan dan mempersilahkan pria itu duduk di meja kerjanya.

Ini bukan untuk yang pertama atau kedua kalinya Ernez meminta pertolongan pria itu. Ernez terus memperhatikan komputernya yang sedang diperbaiki program emailnya. Sambil sesekali melirik ke arah pria itu. Pria yang sangat Ernez kagumi kepintarannya dan kerendah hatiannya. Bahkan saat itu Ernez sampai lupa dengan pekerjaan deadlinenya pagi ini.

"Email aku kenapa Mas?", Ernez membuka pembicaraan karena dia tidak mau menyia-nyiakan waktu berdua bersama Aryo hanya dengan duduk diam saja.

"Tenang aja, cuma kepenuhan di inboxnya.Ini data-datanya udah gue back up di komputer, tinggal di instal ulang aja.", Aryo berusaha menjelaskan ke Ernez dengan gayanya yang cool, tapi justru terlihat sikap dingin terhadap wanita.

***
Yaa..itulah satu sikap Aryo yang sampai sekarang sulit dimengerti oleh Ernez semenjak mereka kenal 2 tahun yang lalu, saat Ernez mulai pindah ke kantor cabang ini. Dingin. Kadang dia merespon sapaan Ernez tiap pagi yang selalu datang bersama temannya. Merespon candaan Ernez waktu ikut berkumpul dengan anak-anak IT yang lain.

Namun saat Ernez dan Aryo sama-sama sedang sendiri, Aryo terlihat lebih dingin. Merespon sapaan pagi hanya dengan senyum lalu dengan cepat menghilang. Atau hanya berpapasan saat di kantin kantor, Aryo hanya berjalan menunduk seakan tidak ingin melihat Ernez. Kenapa?

Kenapa selalu terlihat memberikan kesan menghindar saat berpapasan ?

Kenapa tidak mencoba bersikap biasa saja saat kita tidak lagi sama-sama sendiri ?

Kenapa kamu tidak mencoba untuk lebih dekat dengan aku ?

Andai saja kamu  tau Mas Aryo..

Aku respect denganmu dari awal.

Tapi aku masih kesulitan untuk meluluhkan sikap dinginmu itu.


***
Tulisan ini di ikutsertakan dalam Project nya  @nbc_jogja yaitu #TributeToSheilaOn7
yang menggunakan judul lagu "Cobalah Kau Mendekat" sebagai tema.
Dan tulisan ini terpilih sebagai salah satu cerpen yang akan diterbitkan dalam KumCernya #TributeToSheilaOn7
 Makasiih yaaaa @nbc_jogja  ^^,

Minggu, 19 Februari 2012

Untukmu, Si Pendiam




Hey Tinur..
Atau Inung??
Atau Aji??
Atau Jimat??

Ahh, aku bingung memanggilmu dengan sebutan apa. Kamu bilang, itu semua nama panggilanmu.
Yaa, dari teman-temanmu. Dari kamu masih SD sampai sekarang sudah SMP dan
duduk di kelas 2. Karena mereka sangat aneh dengan namamu yang sulit "Azimatinur Nasrillah".
Dan bukan teman-temanmu saja, sampai guru-gurumu pun dibuat kebingungan, sampai-sampai
diantara mereka tidak ada yang bisa mengucapkan nama panjangmu dengan benar.
"Hmm..Memang seaneh itu kah? Itu kan namanya bagus, unik sih". Kamu sempat berpikir seperti
itu. Tapi jangan sedih sayang, biarkan saja mereka memanggilmu dengan sebutan apa saja,
tapi masih dalam rangkaian namamu. Itu bukan yang selalu kamu tegaskan dalam setiap
gurauanmu dengan mereka. Dan kamu nanti jangan ngambek ya, bahkan sampai kamu dewasa pun,
mereka orang-orang disekitarmu masih saja seperti itu, aneh dengan namamu. Itu tandanya,
setiap dari mereka punya panggilan "sayang" buat kamu. Betul kan?? Iya dong..

Inung kecil. Inung yang manja. Tapi ga tau harus manja ke siapa.
Karena kamu tidak punya kakak. Sampai kamu punya sahabat dekat, dan salah satu dari mereka
kamu panggil "kakak". Kamu sangat sayang sama mereka. Walaupun pernah ada masalah yang buat
kamu 'sakit'. Tapi itulah kamu, Inung kecil. Kamu bukan orang yang tegaan.
Mungkin itu juga yang membuat mereka nyaman dekat kamu. Kamu rela sakit untuk mereka
orang-orang yang kamu rasa sudah 'klik' dihati kamu.
Harusnya, kamu ga boleh terlalu seperti itu Nung. Kamu juga punya hati lho. Kamu harus
bisa membela hati kamu sendiri. Untuk masalah pribadi kamu, dari dulu kamu ga bisa cerita
ke sembarang orang. Kamu sangat introvert, pendiam dan sensitif. Lebih sangat perasa jika
sudah menyangkut keluarga dan persahabatan. Tapi kamu juga tipe orang yang ga sabar dan
sedikit kurang teliti. Aku akui itu.

Kamu juga tipe orang yang pemalu Nung. Tapi kamu sangat menyenangi kegiatan-kegiatan
yang berhubungan dengan sosialisasi. Sejak darisana kamu sangat tertarik dengan PASKIBRA.
Aku ingat betul, waktu kamu masih SD, selalu sudah siap duduk rapi menghadap televisi saat
acara Pengibaran & Penurunan Bendera di Istana Negara dalam rangka 17 Agustus.
Kamu membayangkan suatu saat bisa ditengah-tengah mereka. Masuk dalam keanggotaan
PASKIBRA. Dan itu dimulai dari ekstrakulikuler ini, disini. Merasakan nervous nya saat
melaksanakan "tugas suci" itu. Kamu juga selalu diminta untuk menjadi ketua dalam setiap event.
Bahkan kamu pernah didaulat menjadi seorang ketua kelas. Itu karena mereka bisa melihat
potensi yang ada dalam diri kamu.
Tapi kamu sendiri ga yakin, masih banyak ragu-ragunya dengan kemampuan kamu.
Kamu memang ga bisa untuk jalan sendiri. Kamu selalu butuh dukungan dari orang sekitarmu
saat kamu mulai mengambil keputusan. Dan kamu jarang mendapatkan rasa itu.

Oh ya Nung, aku juga masih ingat saat kamu ingin menjadi seorang penulis.
Itu terpikir hanya karena Ayah bilang, nama kamu diambil dari salah satu novel yang beliau
baca saat waktu muda. Ahh, pasti seru kalau bener suatu saat aku jadi penulis.
Itu yang terus ada dalam benakmu yang kecil. Aku akui, kamu memang senang untuk menulis.
Walaupun hanya menulis diary. Untuk cara menulis dengan baik, kamu mana tau hal-hal seperti itu.
Yang kamu tau, yang kamu bisa lakukan dan membuatmu nyaman, ya kamu lakukan saja.

Semangat menggebu yang tertutupi dengan rasa malu.
Keinginan yang kuat namun terpendam dengan daya magnet yang lemah.

Tetap semangat Inung kecil.
Tetap semangat yang mengharuskan kamu dewasa dari kondisi.

Aku yang sekarang..
Makasih atas semangatmu yang selalu kamu bawa hingga waktu ini.
Makasih atas ketegaran dan kekuatanmu yang terus kamu pegang.
Seandainya surat ini benar-benar bisa dibaca waktu lampau,
aku bisa dapat lebih paham dengan mengkondisikan
masa ku yang sekarang..


Orang yang selalu mengerti kamu selain Tuhan
--INUNG dewasa--


Another Project with @adit_adit @momo_DM @WangiMS  
#ForYoungerMe

Minggu, 29 Januari 2012

Soto Koya

“Mba, tolong beliin aku soto ayam biasa ya. Bihunnya dikit aja. Banyakin kulit ayamnya. Terus ga pakai daun seledri. Oh yaa, ga usah pakai koya, sambalnya dipisah. Jangan lama ya mba, aku udah laper!!”, suara Jodi meminta tolong sama Mba Yum setelah pulang latihan main basket terdengar sampai ke kamar Mama.

“Iya den..”, jawab singkat Mba Yum
 

5 menit kemudian

“Mba, ini soto ayamnya pakai apa?? Kok rasanya aneh gini?? Pakai koya yaa??”, teriak Jodi lagi setelah menyantap soto yang dibeli Mba Yum

“Maaf Den Jodi, Mba Yum tadi ndak lihat pesenan Den Jodi dipakein koya apa ndak. Soalnya yang beli tadi banyak sekali. Padahal tadi Mba bilang sama abangnya ga pake koya”, jawab medok wanita Pasuruan itu mencoba menjelaskan, wanita yang sudah ikut orang tua Jodi selama belasan tahun. Bahkan sebelum Jodi lahir pun Mba Yum sudah mengabdi dengan keluarga ini.

“Duuh..aku kan ga suka Mba kalau pakai koya...”, suara Jodi semakin besar hingga membuat Mamanya keluar dari kamar.

“Jodi, suara kamu kok besar gitu sama Mba Yum?? Ga boleh gitu dong Jod..Tadi kan Mba Yum udah minta maaf..”, ucap Mama menasehati anak tunggalnya yang masih remaja itu.

“Ga ada apa-apa Ma, cuma nafsu makan Jodi sama soto ayamnya tiba-tiba jadi hilang..”, jawab Jodi sambil meninggalkan Mama dan Mba Yum yang masih merasa bersalah itu diruang  makan. Dan pergi ke dapur untuk memasak mie goreng.


***
Hari ini ada arisan keluarga besar dirumah Jodi. Dan biasanya kalau ada acara besar seperti ini, Mama selalu masak special. Terutama masak makanan-makanan kesukaan Jodi, sop kimlo lengkap dengan tuna crispy dan puding mocca fla dengan porsi besar. Dan Jodi sudah tidak sabar untuk menyantap dengan segera masakan Mamanya itu.

“Jod..nanti usahakan pulang latihan cepat ya. Hari ini kan ada arisan keluarga disini”, kata Mama yang sedang sibuk di dapur dari pagi bersama Mba Yum dengan suara lembutnya.

“Beres Ma.., jawab Jodi singkat setelah berpamitan dengan Mama untuk latihan basket.

Yaa..Jodi hobi sekali dengan bola basket dari dia kelas 3 SD. Tiap weekend, dia selalu berlatih dengan timnya. Dan selalu membawa bola basket kesayangannya itu, hadiah dari Mamanya karena dia berhasil mendapatkan juara kelas 3 tahun berturut-turut.


***
Setelah pulang dari latihan basketnya. Dirumah Jodi sudah berkumpul keluarga besarnya. Keluarga besar dari Mamanya. Lengkap dengan teriakan krucil-krucil yang membuat gaduh rumah besar itu.

Setelah merapikan badannya di kamar, Jodi langsung turun menuju meja makan untuk menyantap masakan Mama. Sop kimlo lengkap dengan tuna crispy sudah menari-nari dipikirannya daritadi pagi dia berangkat latihan.
Tapi yang dia dapat justru bukan makanan kesukaannya itu, melainkan Soto Koya. Semangatnya untuk makan sekali lagi berkurang karena melihat menu itu yang tersedia di meja makan. Dia masih merasa kesal dengan kejadian Mba Yum tempo hari. 
Tenyata Mama sudah memperhatikan tingkah anaknya itu dari kejauhan. Dan langsung menghampirinya.

“Jod, kok kamu ga jadi makan?? Katanya laper kalau selesai pulang latihan??”, tanya Mama pelan.
“Ga kenapa-kenapa kok Ma. Jodi makannya nanti aja ya. Kayaknya Jodi mau tidur, badannya sakit semua”, jawab Jodi pelan menghindar dari Mama untuk makan Soto Koya.

“Pasti karena Soto Koya ini. Bukan Sop Kimlo kesukaanmu kan”, ujar Mama yang sepertinya sudah tau Jodi ingin cepat pergi dari meja makan.

“Coba dulu makan ini, ini masakan Mama lho Jod”, bujuk Mama kepada anak semata wayangnya itu.

“Tapi tetap aja Soto Koya Ma, Jodi udah males liatnya gara-gara .....”, ucapan Jodi terpotong yang kalimatnya langsung dilanjutkan oleh Mama.

“Gara-gara Mba Yum tempo hari??”, lanjut Mama menyambung kalimat Jodi.

Mba Yum yang daritadi memperhatikan dan sengaja mendengar percakapan Ibu dan anaknya itu dari dapur, masih merasa bersalah terhadap Tuan kecilnya itu. Karena dia , Den Jodi jadi tidak suka dengan Soto, pikirnya. Dan bisa saja karena ga sukanya Den Jodi sama Mba Yum, dia dipecat dari bagian keluarga ini.

“Ayolah Jod..kamu coba dulu Soto Koya yang ini, pasti kamu suka”, bujuk Mama sekali lagi untuk anaknya itu makan sambil menuangkan Soto Koya buatannya ke dalam mangkuk kecil.

Karena rasa hormatnya Jodi terhadap Mamanya, terpaksa dia mencicipi makanan itu.
Satu ujung sendok makan Jodi mulai menyeruput kuah Soto Koya. Satu sendok makan. Dua sendok makan.
Kali ini dia santap beserta isi dari makanan itu.

“Hhmmm....enak Ma. Kok rasa koyanya beda dari yang dibeli kemarin??”, tanya Jodi sambil terus menyantap Soto Koya itu dengan lahap yang sudah berpindah dari mangkuk kecil ke mangkuk yang lebih besar.

“Iyaa dong beda, kan koyanya Mama buat sendiri, jadi rasanya ga aneh yang kayak kamu bilang:, jawab Mama dengan senang melihat gaya makan anaknya yang seolah kelaparan.

“Hhooo...gitu toh yaa. Pantes rasanya beda. Ga eneg kayak soto yang kemarin. Bau koyanya juga ga menyengat hidung”, ucap Jodi dengan mulut penuh Soto dimulutnya.

Sepertinya Mama tau bagaimana mengembalikan nafsu makan anaknya itu. Dan semuanya BERHASIL!!!

“Makasih Mama cantik buat Soto Koya yang enak...Masakan Mama the best deh..Selalu suka masakan Mama”, ucap Jodi dengan mencium pipi Mamanya setelah puas  menyantap makanan ‘aneh’ itu, yang sekarang mungkin menjadi makanan favouritenya yang lain yang dimasak Mama.

“Maaf juga ya Mba Yum masalah tempo hari. Mungkin aku terlalu capek latihan hari itu, jadi gitu deh”, ucapan maaf yang spontan dan jantan dari seorang laki-laki sejati, yang mau mengakui kesalahannya dan juga dibumbui dengan senyuman.

“I..Iyaa Den Jodi. Mba Yum juga minta maaf”, ucapnya sambil terbata-bata. Yang hatinya daritadi sudah tenang melihat Tuan kecilnya sudah baik. Dan tentunya Mba Yum ga jadi dipecat, pikirnya pendek.

Lalu Jodi kembali ke meja makan untuk melanjutkan santap siangnya kali itu.

SOTO KOYA??? SIAPA TAKUT!!!!!

#NgeblogFFDadakan
Pesenan Yumin @WangiMS

Kopi Tubruk





10 menit yang lalu..

Tiara :
Ndo, dimana??

Lando :
Iya
Sebentar lagi aku sampe sana

15 menit kemudian..

Tiara :
PING!!!
PING!!!
Landoooooo....

Lando :
Iyaa Tiara..
Sebentar sayang..

Tiara :
Cepetaaan!!!!

Lando :
Kenapa sih Ra??
Kayaknya nggak sabar banget mau ketemu aku.
Kangen yaa?? Hahahaa...

Tiara :
Ikh..PeDenya boros
Cepetan ah!!

Lando :
Iya..iya..
Aku siap meluncur kesana

Tiara :
Jadi daritadi kamu belum juga keluar darisana??

Lando :
Hehehee....
Piss ah..

Hufh..Tiara cuma bisa ngelus dada plus tepok jidat kalau liat tingkahnya Lando udah kayak gitu.
Janjian dari kapan, sampe sekarang belum juga nongol-nongol. Padahal, setengah halaman novel cukup tebal sudah dia lahap sambil nunggu bocah itu. Mondar mandir di koridor kampus. Sampe pindah dari kantin terus duduk di lorong kampus lalu berbelok ke taman.

45 menit kemudian..

Lando :
Aku udah sampe nih.
Kamu dimana sayang??

Tiara :
Taman  


Khawatir Tiara marah, tanpa banyak tanya lagi dan setengah berlari Lando langsung menyusul ke TKP. Karena nggak biasa-biasanya Tiara menjawab BBM singkat gitu. Tiara itu cerewet binti bawel bin berisik. Kalah cerewetnya nenek gue. Pernah suatu saat, gue BBM dia buat cerita tentang dosen yang super duper nyebelin di kampus gue. Eh, malah lebih banyak dia ceritanya dari A sampe Z. Walhasil, yang curhat jadi dia deh..

"Doooorrrr....."
Suara dan tepukan Lando di pundak Tiara, berhasil membuyarkan bacaan novelnya.

Tiara : "Darimana aja Ndo??", tanya Tiara ke Lando dengan cuek tetap sambil membaca novelnya walaupun sempat melihat ke arahnya.




Lando : "Duh..tuan putri ngambek nih ceritanya?? Maaf deh kalau pangeranmu ini dateng telat. Ada apa sih sayang??", bujuk Lando sambil mencubit mesra pipi Tiara yang chubby. 

Tiara : "Aku badmood Ndo, pusing di kampus seharian"

Akhirnya godaan Lando berhasil membuat Tiara meresponnya.

Lando : "Terus??"


Tiara : "Mau jalan-jalan keluar..”

Lando : "Jalan-jalan kemana?? Males ah kalau tujuannya ga jelas. Enakan juga aku numpang tidur di taman. Lagi enak nih anginnya, sepoi-sepoi bikin ngantuk gimana gitu”, jawab Lando santai sambil merebahkan kepalanya di bahu Tiara.

Tiara : "Landoo..kok gitu sih sama aku??", bujuk Tiara manja

Lando : "Hahahaa...Iya sayang, nggak kok, aku bercanda”, ujar Lando sambil mengelus kepala Tiara dengan lembut. “Ya udah, yuk jalan", tanpa banyak cakap Lando langsung menggenggam mesra tangan mungil Tiara dan menariknya halus keluar dari hutan rimba kampus, yang kemudian dibalas dengan senyum lesung pipinya Tiara.


***
Mataku sibuk memperhatikan jalan sekitar. Kota yang tiap hari selalu ramai dengan besi-besi raksasa berkeliaran. Memperhatikan anak-anak kecil bertelanjang kaki. Seolah sibuk mengikuti sibuknya kota ini.

“Mau kemana kita Ndo??”
“Udah..kamu duduk manis aja ya sayang”, ujarnya sambil menyalakan mp3 dengan lagu-lagu kesukaan Tiara – All about Avril Lavigne

Kalau sudah mendengar kata-kata Lando seperti itu di mobil, Tiara hanya bisa pasrah saja mau dibawa kemana. Tapi Tiara yakin, Lando nggak akan membawa dia ke tempat-tempat yang aneh yang nggak Tiara suka. Apalagi sekarang dia lagi badmood. Lando pasti tau akan dibawa kemana arah mobilnya. Tiara hanya bisa menikmati lagu-lagu dari lady rocker favouritenya diatas ke-tidak mood-annya.


*** 
“Ayo turun...”, ajak Lando setelah  mematikan mesin mobilnya yang sudah terparkir lurus di depan warung kopi.

Tiara turun dari mobil dan melihat di depannya sudah berdiri “Warung Kopi Khas Pak Edi”

“Ohh.. jadi kesini toh”, bisik Tiara dalam hati

“Aku pikir kita mau ke mall Ndo”

“Bosen ahh, mall terus. Ganti suasana dong.”, celetuk Lando sambil mereka masuk ke warung kecil itu.

“Kopi tubruknya 2 ya pae’..yang 1 biasa buat saya, satunya lagi gulanya dikit”, pesan Lando kepada yang punya warung.

Lando tau persis Tiara suka kopi yang seperti apa. Nggak terlalu manis dan juga nggak pahit. Beda dengan Lando. Dia lebih suka kopi yang justru agak lebih pahit. Katanya lebih jantan. Entah darimana pemikirannya dia bisa menafsirkan kejantanan seorang laki-laki dilihat dari tipe kopi yang dia minum.

“Kamu pesan apa tadi?? Kopi tubruk?? Kopi apa tuh?? Pasti rasanya aneh deh sama kopi yang biasa aku minum, tanya sok tau Tiara

“Coba dulu, baru komentar”, ucap Lando sambil sekali lagi dia mengelus halus kepala Tiara. Orang yang dia sayang dari 12 tahun yang lalu. Yang kemudian menyeruput kopi miliknya.

“Masa mau minum kopi yang biasa-biasa terus sih. Vanilla latte, cappucino, moccacino, original, carrebian nut. Emang kamu nggak bosen?? Coba rasa lain lah, biar kamu bisa berpikir jernih. Biar kamu ada inspirasi baru buat design web. Biar kamu ada inovasi baru di program-program kamu. ”

“Iya..iyaa..”, jawab Tiara singkat

Yaa..itulah kesenangan plus kebiasaan buruk Tiara. Kopi dimana pun dan apa pun suasananya. Beda sama tagline iklan yang : Apapun makanannya, minumnya pasti teh. Kalau motto Tiara : Apapun makanannya, minumnya harus kopi.

“Kali ini omongan Lando ada benarnya juga. Apa salahnya aku mencoba kopi rasa baru ini”, ujar Tiara dalam hati sambil nyeruput kopi dihadapannya.

“Hhmmm... enak juga Ndo. Lumayan lah rasanya. Tradisional banget.. Bisa aja kamu pilih tempat dan menu yang asik kayak gini”, ucap Tiara sambil tertawa menonjok pelan lengan Lando.

Ucapan Tiara tadi hanya dibalas dengan senyum senang melihat Tiara nggak badmood lagi dan sekali lagi elusan lembut di kepala Tiara.
 
Makasih Ra, kamu  udah kasih aku rasa lain di lidah ini. Kamu udah kasih rasa manisnya kopi dalam hidup aku. Dan kamu juga udah kasih rasa pahitnya kopi tubruk ini dalam hati aku. Kamu selalu kasih aku rasa yang nggak pernah aku duga. Tapi hanya ini yang bisa aku lakukan untuk kamu. Selalu siap saat kamu butuh aku. Selalu ada rasa manis yang siap melengkapi saat kamu lagi merasa pahitnya hidup. Tapi aku udah nggak bisa melengkapi sebelah hati kamu yang telah terisi oleh lelaki pilihanmu 1 tahun silam.

Aku sayang kamu Ra..
Aku sayang kamu Sahabat Kecilku..


#NgeblogFFDadakan
Pesenan MasMin @momo_DM 

Jumat, 27 Januari 2012

Testimoni #15HariNgeblogFF





#15HariNgeblogFF itu apa yaa???
Itu pertanyaan pertama yang ada diotak waktu dikasih link sama teman.
Jadi hari itu aku lagi baca-baca twitter dan hari itu lagi banyak banget dari @nulisbuku lagi bahas tentang naskah.
Dan spontan aku langsung berpikir, enak kali ya kalau buat nulis-nulis lagi.
Terus dijadiin buku deh di penerbit itu.
Iseng buka pembicaraan tentang tulis menulis sama teman di twitter, dia justru kasih
link #15HariNgeblogFF ke aku.Katanya sih biar aku bisa semangat
plus latihan buat nulis lagi.Hiihii..
Dari SMP sebenernya aku seneng banget sama yang namanya nulis.
Dulu sih keseringannya nulis diary, hehee..
Tapi ada juga sih puisi-puisi yang aku tulis.Cuma kalau untuk nulis cerpen, selalu nggak selesai
karena selalu stuck di tengah-tengah.Dan akhirnya entah kemana tulisan aku itu.Sayang banget yaa!!

Jadi curcol kan tuh aku kak.Hehee.. Maap yaa..
Lanjut ke project #15HariNgeblogFF yang diadain sama admin-admin yang
katanya "kece" kak @momo_DM sama kak @WangiMS *piss ah
Setelah aku buka linknya, baru aku sedikit paham #15HariNgeblogFF itu apa.
Dan itu pun aku udah telat tau infonya di #Day8
Aku mulai ikut dari hari itu.Pengennya sih mau ikut sampai #Day15
tapi jadinya nggak bisa karena 1 dan lain hal.Dan disini aku masih belum bisa melawan
rasa "capek" itu di #Day13 #Day14 #Day15 sampai nulis testimoni ini.

Well..
Akhir kata dari testimoni ini.
Makasih banget buat kakak-kakak admin yang udah bikin acara ini.
Karena project ini,aku "dipaksa" lagi buat mulai nulis lagi.
Dan ini juga project nulis yang aku ikutin pertama kali.
Seneng banget bisa ikutan gabung disini (baca sekali lagi:walaupun nggak bisa full)
plus baca tulisan teman-teman peserta yang keren.
Terus juga bisa intip-intip tulisan yang ajib punya kak @lalapurwono sama kak @adit_adit #ups
Someday hopefully I can to be like them.Hehee...
Marii semangat nulis lagi... #ngomong sama diri sendiri
#peluk admin kece satu-satu kak @momo_DM sama kak @WangiMS ˆ⌣ˆ

Senin, 23 Januari 2012

Merindukanmu Itu Seru!





Visca  :  Halo my charming..
Tito  :  Halo cantik..
Visca  :  Kamu lagi apa?? Kangen deh aku..
Tito  :  Lagi mainan laptop aja nih
Visca  :  Kok jawabnya gitu aja sih??
              Emang kamu ga kangen ya kak sama aku??
Tito  :  Kangen kok, manis
Visca  :  Ikh..kamu tuh nyebelin banget sih kak.
              Bales smsnya singkat-singkat gitu
Tito  :  Loh, kan kamu smsnya nanya. Yaa udah, aku jawab
            Ga usah ngambek gitu ah, nati tambah cantik lho..
Visca  :  Ikh..dasar!! Ngegombal terus.
              Kapan jadinya kita ketemu kak?? Aku beneran kangen
Tito  :  Iyaa, nanti ya kalau kerjaan aku lagi ga terlalu banyak. Kita ketemu diluar aja.
Visca  :  Bener yaa kak..
Tito  :  Iyaa cantik..


Entah tadi sms yang ke berapa dalam hari ini. Dan mungkin juga dia sudah bosan mendengar kata-kata "kangen" dari aku. Tapi memang rasa ini semakin besar tiap harinya. Pernah sesekali aku mencoba untuk tidak mencari kabar tentangnya, sekaligus ingin mencari tau kalau tidak ada kabar dariku, ada rasa penasaran dari dia atau tidak. Nyatanya dia malah biasa aja, justru aku lagi yang pertama menghubungi dia. Dia bilang sih alasan ga menghubungi aku karena sengaja, supaya aku yang menghubungi dia duluan. Kena lagi aku dengan jebakannya. Dan itu bukan untuk yang pertama kalinya.

Hari sudah berubah minggu dan beranjak menuju bulan. Sampai kapan aku harus menunggu dan menahan rasa ini?? Entah kapan aku bisa jadi milikmu. Yaa..pertanyaan itu yang selalu menyelimutiku. Aku hanya berpijak dengan keyakinanku kini, bahwa aku tak salah merindumu. Karena kau pun juga mempunyai rasa yang sama terhadapku. Hanya keadaan yang memaksa kita belum bisa menyatu. Keadaan yang harus aku dan kamu hadapi. Keadaan yang harus kamu dan aku selesaikan. Kalau kamu sekarang masih milik orang lain. Milik wanita yang hatinya sedang diduakan olehmu.

Kadang aku juga lelah dengan rasa ini. Kadang juga merasa amat bersalah. Karena aku juga wanita, yang dapat merasakan apa yang dirasa wanita lain diujung sana. Seakan ingin menyerah saja. Tapi kenapa juga aku terus bertahan dengan "tantangan" ini?? Mencoba lupakan tapi aku ga bisa.

Hhmmm...biarlah!! Biarlah rasa ini tetap ada. Rasa yang membuatku nyaman dekatmu. Rasa yang membuatku penasaran akan sosokmu. Biarlah momen ini menjadi pemanis dalam kisah. Karena Merindukanmu itu seru!


..Project #15HariNgeblogFF #Day12


Minggu, 22 Januari 2012

Tentangmu Yang Selalu Manis





Waktu sudah menunjuk pukul 8 pagi di jam tanganku. Kesiangan. Bisa-bisa aku telat sampai sekolah. Perjalanan dari rumah ke sekolahku kira-kira memakan waktu 1 jam. Itu belum terhitung berapa lamanya aku menunggu angkutan umumnya. Langsung saja aku bergegas mengambil tas dan pamit dengan orang rumah.
Dan manisnya keberuntungan sedang berpihak padaku pagi ini. Tidak perlu harus menunggu lama untuk mendapatkan angkutan yang bisa mengantarkan aku ke sekolah, cukup 5 menit saja aku menunggu untuk bisa duduk tenang di dalam bis. Setelah 1 jam lebih perjalanan pagi ini, akhirnya aku sampai di sekolah. Dengan setengah berlari aku melewati koridor-koridor sekolah yang panjang untuk menuju ke sebuah ruangan.

Dan ternyata disana aku belum mendapati seorang pun. Hanya beberapa anak sekolah yang sedang asyik bercengkrama. Dan beberapa lainnya sedang latihan organisasi di lapangan. Kali ini aku berpikir, aku yang kepagian. Kemana mereka?? Entahlah!! Ternyata belum ada yang terlihat batang hidungnya, baunya saja belum tercium olehku. Sambil menunggu mereka, aku duduk-duduk di pinggir lapangan. Melihat kegiatan anak-anak remaja itu dengan semangat mereka yang masih fresh. Berlari kesana kemari, berteriak dengan penuh ekspresi. Perhatianku ke mereka tiba-tiba membuat aku terdiam. Terdiam mengingat saat aku masih seumuran dengan mereka.

Yaaa..dulu aku dan teman-temanku juga mempunyai semangat seperti mereka, bahkan lebih. Apalagi semangatnya. Semangat seorang teman yang terus menyala membakar semangat teman yang lain. Semangat yang dibalut kelembutan sikap dan manisnya wajah. Semangat yang terus mengingatkan kita akan hubungan yang dekat ini. Semangat keras yang berjuang menghadapi hidup.

Pikiranku melayang jauh ke belakang tentangnya. Dulu kau yang paling bisa menyatukan rasa ini kembali disaat ada masalah diantara yang lain. Rasa kebersamaan yang dibilang "bullshit" oleh orang kebanyakan. Karena kau yang paling sabar diantara kita. Dulu kau yang paling berani maju ke depan membela temanmu di depan senior. Padahal kau pun tau temanmu bersalah. Dulu kita melakukan banyak hal bersama. Mulai dari perkenalan saat masuk ekstrakulikuler ini. Latihan bareng. Belajar bareng. Seneng-seneng bareng. Dibantai senior bareng. Ngebantai junior bareng sebagai ajang balas dendam terhadap senior. Sampai ngamen bareng mengumpulkan dana untuk suatu acara. Aaaahh...banyak sekali. Kalau cerita tentang kita ga bisa kalau cuma seharian full.

"Wooiiiii....
Gertak salah satu temanku. Dan serontak saja lamunanku pecah. Tak sadar aku saat itu, ternyata mereka yang aku tunggu sudah daritadi berkumpul disana. Tanpa banyak cakap, setelah mengecek semuanya lengkap, kita langsung menuju mobil beberapa temanku dan melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan utama kita. Yaaa..tujuan kita bukan di sekolah ini. Masih ada tempat lain yang kita akan kunjungi.

Di dalam mobil, aku teringat kembali padanya. Teman yang sekaligus sahabat. Bahkan melebihi saudara sejak kami bertemu dalam organisasi ini. Suasana di mobil hening, tak biasanya seperti ini. Semuanya sibuk dengan apa yang mereka lakukan sampai akhirnya kita sampai di tempat ini. Tempat dimana suasananya sunyi. Hanya terdengar semilirnya angin dan kicauan burung-burung liar. Semua teman berjalan menuju suatu sudut di depan sana. Sudut yang tenang dan nyaman. Walaupun di sekitar sebenarnya tidak senyaman maknanya. Semuanya berjalan sambil membawa barang bawaannya masing-masing. Berjalan dengan langkah pasti Berjalan dengan rasa senang tapi pilu. Dan sampai akhirnya kita sampai di sudut tempat itu.

Fanya..kita datang lagi hari ini. Kita datang buat kamu. Selamat ulang tahun angkatan kita. Seperti biasa kita selalu merayakannya bersama setiap tahun. Dan ini adalah tahun ke 4 kita merayakannya disini. Tempat dimana kamu beristirahat dengan tenang. Kita hanya bisa mengirimkanmu hadiah berupa doa dan bunga-bunga kesukaanmu. Beserta kenangan-kenangan tiap tahun yang selalu ada. Kenangan yang tersusun sangat rapi di album hati. Kenangan yang tidak dapat terkikis oleh waktu. Kenangan tentang kita. Kenangan tentang kebersamaan kita. Dan kenangan Tentangmu Yang Selalu Manis sebagai saudara seperjuangan kita. Selamat ulang tahun Angkatanku.



..Project #15HariNgeblogFF #Day11

Sabtu, 21 Januari 2012

Senyum untukmu yang Lucu







"Assalamu'alaikum....", salam ku saat masuk ke rumah dengan tubuh lemas akibat pulang kerja lembur dan pakaian lusuh karena berdesak-desakkan dalam bis yang penuh sesak dengan para penumpang yang senasib dengan ku.

Langsung saja aku duduk di sofa.
"Aaaah...surga rasanya setelah berdiri sepanjang perjalanan pulang di bis", gumamku dalam hati.

Yaaa..beginilah kegiatan ku tiap hari. Kerja untuk sebuah tugas negara. Yang aku dasari juga untuk ibadah. Sebenarnya sudah bosan aku dengan kegiatan office hour ini. Ingin buka bisnis saja rasanya. Tapi setiap usaha yang dari dulu aku jalankan, selalu saja stuck. Mulai dari jualan keripik, jualan tas, jualan parfum, bahkan sampai jualan baju.
Semuanya itu belum bisa bertahan lama. Bukan, bukan salah usahanya. Tapi memang salah aku yang kurang serius dan fokus dalam menjalankannya. Karena ada pernyataan yang sering sekali aku dengar "Usaha dan pekerjaan apa pun yang kalau kita kerjakan dengan sungguh-sungguh, semua pasti akan membawa kesuksesan". Dan aku percaya itu. Ahh, sudahlah!! Cukup sudah mengumpat hal itu terus. Dan saat ini cukup menjalankan pekerjaan yang bisa buat aku senang.

Saat aku sedang asyiknya menikmati surgaku. Tiba-tiba terdengar ada suara teriakan yang menyeru namaku.

"Ceceee..... Udah pulang yaa...Wa'alaikumsalam...", teriak adik kecilku dengan panggilan khasnya untukku sambil berlari membawa sesuatu di tangannya dengan semangat dari kamar ibu menyambut aku pulang kemudian mencium tanganku. Padahal saat itu waktu sudah menunjuk pukul 10 malam. Ternyata masih segar saja dia.

Yaaa.. sudah dewasa seperti ini aku masih punya adik kecil berumur 4th. Yang sebenarnya kalau dilihat, dia lebih pantas menjadi anakku, karena memang banyak temanku yang mengira seperti itu. Dilihat memang jarak kita jauh. Jangankan dengan aku, dengan adik ku yang terakhir saja terpaut sampai 18th, bagaimana denganku.

Belum kumpul nyawaku untuk membalas sapaan adik kecilku, dia sudah mulai cerita kegiatannya seharian ini. Itulah kebiasaannya. Bercerita apa saja yang dia lakukan tiap hari dengan orang-orang terdekatnya.

"Cece..cece.. Tadi aku outboundnya pinter dong.." ujar dia dengan suaranya yang nyaring. Memang hari ini aku dengar dari ibuku kalau akan ada kegiatan diluar sekolah adikku.

"Oh yaaa.. Masa sih?? Emang tadi kamu naik apa aja?? Cece ga percaya ah", ucapku menimpali omongannya yang mulai ceriwis.

"Eh iyaa tau bener, adek ga boong deh.. Nih liat aja ada foto-fotonya waktu adek outbound. Temen-temen adek pada nangis, adek nggak nangis dong..", sambil memberi sesuatu yang dia bawa dari tangan kecilnya.

Dan ternyata memang benar, hari itu dia bisa menaklukkan rasa takutnya untuk mengikuti kegiatan outbound dari sekolahnya. Aku melihat semua foto-foto keberaniannya itu, sambil terus mendengarkan dia bercerita dengan gayanya yang ceriwis bercampur tingkah polosnya seorang anak kecil yang ingin mendapatkan perhatian dari orang sekitarnya.
Mulai dari  jalan di jaring-jaring yang digantung, jalan diatas papan bergoyang diatas air, sampai naik flying fox. Semua berhasil dia lewati.

"Bener kan ce adek ga boong, adek berani kan.." ucap polosnya sambil terus membanggakan diri kalau dia pinter. Yaa..memang sangat pinter anak kecil ini. Dan semua orang yang mengenalnya mengakui kepintarannya di sekolah maupun di pergaulannya bermain.

"Iyaaa..adeknya cece pinter, adeknya cece hebat, adeknya cece berani..", jawabku dengan air mata bangga dan senyuman peluk hangat seorang kakak terhadap adek kecilnya yang pinter menanggapi pertanyaan ceriwisnya.

Walau badan ini lelah seharian, kalau sudah mendengar cerita-ceritanya yang polos saat aku pulang kerja, rasa itu tiba-tiba menghilang. Dan berganti dengan rasa syukur yang sangat bahwa sampai saat ini, aku masih bisa mendapatkan kebahagiaan dari keceriaan adik kecilku ini. Dan rasa syukur ku itu aku wujudkan dengan terus berjuang untuk terus membahagiakan keluargaku, dan pasti adik kecil ku yang selalu bisa membuat aku tersenyum.

Yaaa.. Senyum untukmu yang Lucu adik kecilku yang kubil.


Project #15HariNgeblogFF #Day10

Jumat, 20 Januari 2012

Inilah aku..Tanpamu!!






Saat itu
Ketika kau mulai senang dengan kisahku
Aku dengan senang pula mempersilahkan kau masuk dalam ceritaku
Ketika kau menjadi bocah dengan sifat manjamu
Aku hanya tertawa kecil sambil meladeni maumu
Ketika kau sering asyik dengan sekumpulan temanmu
Aku pun larut dalam cara bermainmu yang ceria

Sampai saatnya
Ketika kau berdalih sedang sibuk dengan urusanmu
Aku berjalan tenang berharap semua baik
Ketika kau semakin larut dengan keegoanmu
Aku berlari cepat mengikuti bayanganmu
Mengejar dan terus mengejar
Kau semakin membelakangiku
Seakan kau tak peduli
Acuh, sangat acuh

Namun keceriaan itu tak terlihat
Saat kau pergi dan menghilang
Aku mulai sibuk dengan kumpulan novel ku
Walau terkadang masih suka membuka album kecil kita yg kau buat dengan tangan besarmu itu
Aku mulai asyik dengan ikan koi ku
Walau terkadang masih suka teringat makhluk lucu ini hadiah darimu yang kau rawat dari kecil
Saat kau pergi dan menghilang
Aku mulai nyaman dengan teman bermainku
Walau terkadang masih suka mengingat leluconmu dengan sengaja saat menggila bersama mereka
Aku mulai terbiasa melakukan hobby ku dengan digital ini
Walau terkadang masih suka diiringi lagu-lagu favoritmu untuk mendapatkan ide

Jujur..
Aku benci dengan kebodohan ini
Aku tak ingin terpasung terlalu lama
Dan tersedot masuk ke dalam lumpur buatanku sendiri

Dan saat ini
Inilah aku..tanpamu!!
Berusaha nikmati hidup tanpa bayangmu
Ceriakan hati dengan caraku
Walau kadang masih rapuh
Saat putus asa melingkupiku
Aku memilih tetap maju

Kamis, 19 Januari 2012

K.E.M.B.A.L.I






Mentari kembali terbit di ufuk
Bulan pun kembali pada malam
Daun kembali tumbuh
Seiring menyambut semi yang diidamkan


Adzan subuh kembali berkumandang
Setelah lama jalan malam
Batin kembali bebas
Ketika lama memasung jiwa


Pelukan surya kembali manis
sehabis sangarnya
Semangat yang kembali bangkit 
disaat lama jatuh
Harapan yang kembali cerah
sejak buram


Pelangi pun kembali tersenyum lebar
kala hujan basahi bumi di penghabisan
Sahabat yang telah lama diharap
kini kembali dipeluk kenangan 

rindu kasih seorang KAKAK

KAKAK
Seseorang yang berani dalam sikapku
Seseorang yang bijak dalam saranku
Seseorang yang tenang dalam masalahku
Seseorang yang emosional dalam inginku
Seseorang yang berlangkah pasti dalam langkah ke depanku
Seseorang yang nyaman dalam hatiku
Seseorang yang menghangatkan dalam dinginku
Seseorang yang melindungi dalam jalanku
Seseorang yang menjaga dalam ridurku
Seseorang yang iba dalam sedihku
Seseorang yang menuntun dalam bimbangku
Seseorang yang menyadarkan dalam renunganku
Seseorang yang mengangkat dalam rapuhku
Seseorang yang egois dalam sifatku
Seseorang yang menemani dalam sendiriku
Seseorang yang riang dalam banggaku

Akankah aku dapat seorang KAKAK seperti anganku??
Ataukah semua itu hanya terjadi dalam benakku saja???

Aku Benci Kamu Hari Ini







Satu tahun yang lalu
Yaa..aku ingat tepat saat itu.
Baru saja 2 minggu aku menjadi anak baru disana.
Berkantor di kawasan padat dengan gedung-gedung pencakar langit.
Kau menyapaku dengan senyum polos di depan lift.
Dan aku pun membalas senyumanmu dengan bingung.
Perkenalan dan pertemanan pun berlanjut tanpa ada rasa aneh diantara kita.
Sampai saat aku tersadar, kau memberi isyarat itu.
Kau jadi lebih sering memperhatikan aku.
Kau jadi lebih sering menungguku keluar ruangan hanya untuk mengajak makan siang barsama.
Kau jadi lebih sering menggodaku dengan becandaan polosmu itu.
Namun selama itu juga aku belum menyimpan isyarat kepadamu.
Semua berjalan seperti biasa.
Dan sampai akhirnya aku luluh dengan kepolosanmu.
Aku luluh dengan perhatianmu yang hampir setiap hari.
Aku luluh dengan pesan singkatmu yang nyeleneh.
Aku terjebak dalam permainanmu.
Semua berjalan manis dan semakin indah yang dihiasi dengan polosmu.
Aku selalu suka dengan sikapmu itu.
Namun pada satu waktu, kau membuatku jatuh.
Kau membuatku berpikir, ada apa ini sebenarnya??
Kemana polosmu yang aku kenal??
Kemana sapaan garingmu yang bisa buat aku senyum saat aku cemberut??
Kemana nyelenehmu yang bisa buat aku tertawa sampai pipi ini pegal??
Semua lenyap bersama menghilangnya dirimu dalam hariku.
Aku benci kamu hari ini.
Aku terjebak dalam permainanmu.
Kenapa sekarang rasa ini semakin sering dan menjadi kuat??
Aku merasa kosong jika tidak melihatmu.
Aku merasa kosong saat tidak ada kabar darimu.
Aku benci kamu hari ini.
Walaupun hanya sekedar sapaan atau tingkah polos menyeleneh membalas sapaanku.
Aku yang terjebak dalam sesuatu itu dan aku takut setelah itu tersesat makin jauh.
Entah bagaimana cara mengakhirinya.
Tapi aku tau ini tak akan berakhir, dan aku akan terus terjebak dan menikmatinya.

Aku benci kamu hari ini




#15HariNgeblogFF
@blueiszt

Rabu, 18 Januari 2012

Monster Tampan




 
Kenapa tiap cowok yang lagi dekat sama gue selalu akhirnya menghindar  dan menghilang??
Apa karena sikap gue yang aneh??
Sikap gue yang sering pura-pura ngambek??
Atau bahkan gue yang terlalu over acting depan mereka sampe kadang salah tingkah??

Tapi apa mereka nggak tau, gue kadang bersikap gitu karena gue cari perhatian mereka.
Tapi kenyataannya, mereka memang nggak mau peduli sampai situ.
Karena gue emang bukan siapa-siapa mereka.

Yaa iyalah..siapa juga cowok yang suka ditanyain terus kalau smsnya nggak dibalas.
Maunya mereka dong balas sms gue atau nggak. Kenapa gue yg marah kalau mereka nggak balas berturut-turut??



"Kok elo nggak bales sms gue sih Lan?? Tumben..Lagi sibuk yaa??"

"Lan, apa kabar?? Kayaknya sibuk banget deh dari kemarin gue sms nggak dibalas.."

Itu hanya salah satu sms Nisa ke Farlan, teman cowok yang lagi dekat sama dia.

"Tapi disini gue nggak mau disalahin sepenuhnya dong atas sikap gue ke mereka. Kali ini untuk Farlan". Pembelaan Nisa terhadap dirinya.

Kenapa gue nggak mau disalahin??
Karena dia yang mulai deketin gue. Dia yang mulai sering hubungin gue. Hampir tiap hari sms gue. Tanya lagi apa lah, lagi dimana lah, udah makan atau belum lah!! 

Bahkan Farlan yang tadinya sms biasa pakai kata-kata gue-elo, sekarang berubah jadi aku-kamu. Dan terakhir dia sering panggil gue dengan kata "sayang" atau "beib".

Hufh......
Cewek mana coba yang kalau dipanggil gitu nggak luluh??
Kalau cewek normal, gue yakin sih sama kayak gue perasaannya. Melayang terbang tinggi ke awan sampe langit ke 7.

Kadang suka jadi sebel sama mereka. Ngapain juga mereka selalu pakai kata-kata "mematikan" itu??
Layaknya monster yang selalu siap mengeluarkan senjata ampuh untuk menjatuhkan lawannya sampe terkapar.
Karena setau gue dari yang pernah gue baca, kalau wanita itu jatuh cinta dari apa yang mereka dengar.

Seakan mereka kasih tanda kalau mereka suka sama kita. Seakan kasih isyarat.
Seakan kasih harapan. Tapi setelah itu, mereka perlahan pergi dan tiba-tiba menghilang.
Dan tinggal cewek yang ngerasain kebingungan atas sikap cowok kayak gitu, karena kita mungkin udah terlanjur "ada rasa"..