Minggu, 29 Januari 2012

Kopi Tubruk





10 menit yang lalu..

Tiara :
Ndo, dimana??

Lando :
Iya
Sebentar lagi aku sampe sana

15 menit kemudian..

Tiara :
PING!!!
PING!!!
Landoooooo....

Lando :
Iyaa Tiara..
Sebentar sayang..

Tiara :
Cepetaaan!!!!

Lando :
Kenapa sih Ra??
Kayaknya nggak sabar banget mau ketemu aku.
Kangen yaa?? Hahahaa...

Tiara :
Ikh..PeDenya boros
Cepetan ah!!

Lando :
Iya..iya..
Aku siap meluncur kesana

Tiara :
Jadi daritadi kamu belum juga keluar darisana??

Lando :
Hehehee....
Piss ah..

Hufh..Tiara cuma bisa ngelus dada plus tepok jidat kalau liat tingkahnya Lando udah kayak gitu.
Janjian dari kapan, sampe sekarang belum juga nongol-nongol. Padahal, setengah halaman novel cukup tebal sudah dia lahap sambil nunggu bocah itu. Mondar mandir di koridor kampus. Sampe pindah dari kantin terus duduk di lorong kampus lalu berbelok ke taman.

45 menit kemudian..

Lando :
Aku udah sampe nih.
Kamu dimana sayang??

Tiara :
Taman  


Khawatir Tiara marah, tanpa banyak tanya lagi dan setengah berlari Lando langsung menyusul ke TKP. Karena nggak biasa-biasanya Tiara menjawab BBM singkat gitu. Tiara itu cerewet binti bawel bin berisik. Kalah cerewetnya nenek gue. Pernah suatu saat, gue BBM dia buat cerita tentang dosen yang super duper nyebelin di kampus gue. Eh, malah lebih banyak dia ceritanya dari A sampe Z. Walhasil, yang curhat jadi dia deh..

"Doooorrrr....."
Suara dan tepukan Lando di pundak Tiara, berhasil membuyarkan bacaan novelnya.

Tiara : "Darimana aja Ndo??", tanya Tiara ke Lando dengan cuek tetap sambil membaca novelnya walaupun sempat melihat ke arahnya.




Lando : "Duh..tuan putri ngambek nih ceritanya?? Maaf deh kalau pangeranmu ini dateng telat. Ada apa sih sayang??", bujuk Lando sambil mencubit mesra pipi Tiara yang chubby. 

Tiara : "Aku badmood Ndo, pusing di kampus seharian"

Akhirnya godaan Lando berhasil membuat Tiara meresponnya.

Lando : "Terus??"


Tiara : "Mau jalan-jalan keluar..”

Lando : "Jalan-jalan kemana?? Males ah kalau tujuannya ga jelas. Enakan juga aku numpang tidur di taman. Lagi enak nih anginnya, sepoi-sepoi bikin ngantuk gimana gitu”, jawab Lando santai sambil merebahkan kepalanya di bahu Tiara.

Tiara : "Landoo..kok gitu sih sama aku??", bujuk Tiara manja

Lando : "Hahahaa...Iya sayang, nggak kok, aku bercanda”, ujar Lando sambil mengelus kepala Tiara dengan lembut. “Ya udah, yuk jalan", tanpa banyak cakap Lando langsung menggenggam mesra tangan mungil Tiara dan menariknya halus keluar dari hutan rimba kampus, yang kemudian dibalas dengan senyum lesung pipinya Tiara.


***
Mataku sibuk memperhatikan jalan sekitar. Kota yang tiap hari selalu ramai dengan besi-besi raksasa berkeliaran. Memperhatikan anak-anak kecil bertelanjang kaki. Seolah sibuk mengikuti sibuknya kota ini.

“Mau kemana kita Ndo??”
“Udah..kamu duduk manis aja ya sayang”, ujarnya sambil menyalakan mp3 dengan lagu-lagu kesukaan Tiara – All about Avril Lavigne

Kalau sudah mendengar kata-kata Lando seperti itu di mobil, Tiara hanya bisa pasrah saja mau dibawa kemana. Tapi Tiara yakin, Lando nggak akan membawa dia ke tempat-tempat yang aneh yang nggak Tiara suka. Apalagi sekarang dia lagi badmood. Lando pasti tau akan dibawa kemana arah mobilnya. Tiara hanya bisa menikmati lagu-lagu dari lady rocker favouritenya diatas ke-tidak mood-annya.


*** 
“Ayo turun...”, ajak Lando setelah  mematikan mesin mobilnya yang sudah terparkir lurus di depan warung kopi.

Tiara turun dari mobil dan melihat di depannya sudah berdiri “Warung Kopi Khas Pak Edi”

“Ohh.. jadi kesini toh”, bisik Tiara dalam hati

“Aku pikir kita mau ke mall Ndo”

“Bosen ahh, mall terus. Ganti suasana dong.”, celetuk Lando sambil mereka masuk ke warung kecil itu.

“Kopi tubruknya 2 ya pae’..yang 1 biasa buat saya, satunya lagi gulanya dikit”, pesan Lando kepada yang punya warung.

Lando tau persis Tiara suka kopi yang seperti apa. Nggak terlalu manis dan juga nggak pahit. Beda dengan Lando. Dia lebih suka kopi yang justru agak lebih pahit. Katanya lebih jantan. Entah darimana pemikirannya dia bisa menafsirkan kejantanan seorang laki-laki dilihat dari tipe kopi yang dia minum.

“Kamu pesan apa tadi?? Kopi tubruk?? Kopi apa tuh?? Pasti rasanya aneh deh sama kopi yang biasa aku minum, tanya sok tau Tiara

“Coba dulu, baru komentar”, ucap Lando sambil sekali lagi dia mengelus halus kepala Tiara. Orang yang dia sayang dari 12 tahun yang lalu. Yang kemudian menyeruput kopi miliknya.

“Masa mau minum kopi yang biasa-biasa terus sih. Vanilla latte, cappucino, moccacino, original, carrebian nut. Emang kamu nggak bosen?? Coba rasa lain lah, biar kamu bisa berpikir jernih. Biar kamu ada inspirasi baru buat design web. Biar kamu ada inovasi baru di program-program kamu. ”

“Iya..iyaa..”, jawab Tiara singkat

Yaa..itulah kesenangan plus kebiasaan buruk Tiara. Kopi dimana pun dan apa pun suasananya. Beda sama tagline iklan yang : Apapun makanannya, minumnya pasti teh. Kalau motto Tiara : Apapun makanannya, minumnya harus kopi.

“Kali ini omongan Lando ada benarnya juga. Apa salahnya aku mencoba kopi rasa baru ini”, ujar Tiara dalam hati sambil nyeruput kopi dihadapannya.

“Hhmmm... enak juga Ndo. Lumayan lah rasanya. Tradisional banget.. Bisa aja kamu pilih tempat dan menu yang asik kayak gini”, ucap Tiara sambil tertawa menonjok pelan lengan Lando.

Ucapan Tiara tadi hanya dibalas dengan senyum senang melihat Tiara nggak badmood lagi dan sekali lagi elusan lembut di kepala Tiara.
 
Makasih Ra, kamu  udah kasih aku rasa lain di lidah ini. Kamu udah kasih rasa manisnya kopi dalam hidup aku. Dan kamu juga udah kasih rasa pahitnya kopi tubruk ini dalam hati aku. Kamu selalu kasih aku rasa yang nggak pernah aku duga. Tapi hanya ini yang bisa aku lakukan untuk kamu. Selalu siap saat kamu butuh aku. Selalu ada rasa manis yang siap melengkapi saat kamu lagi merasa pahitnya hidup. Tapi aku udah nggak bisa melengkapi sebelah hati kamu yang telah terisi oleh lelaki pilihanmu 1 tahun silam.

Aku sayang kamu Ra..
Aku sayang kamu Sahabat Kecilku..


#NgeblogFFDadakan
Pesenan MasMin @momo_DM 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar