Minggu, 29 Januari 2012

Soto Koya

“Mba, tolong beliin aku soto ayam biasa ya. Bihunnya dikit aja. Banyakin kulit ayamnya. Terus ga pakai daun seledri. Oh yaa, ga usah pakai koya, sambalnya dipisah. Jangan lama ya mba, aku udah laper!!”, suara Jodi meminta tolong sama Mba Yum setelah pulang latihan main basket terdengar sampai ke kamar Mama.

“Iya den..”, jawab singkat Mba Yum
 

5 menit kemudian

“Mba, ini soto ayamnya pakai apa?? Kok rasanya aneh gini?? Pakai koya yaa??”, teriak Jodi lagi setelah menyantap soto yang dibeli Mba Yum

“Maaf Den Jodi, Mba Yum tadi ndak lihat pesenan Den Jodi dipakein koya apa ndak. Soalnya yang beli tadi banyak sekali. Padahal tadi Mba bilang sama abangnya ga pake koya”, jawab medok wanita Pasuruan itu mencoba menjelaskan, wanita yang sudah ikut orang tua Jodi selama belasan tahun. Bahkan sebelum Jodi lahir pun Mba Yum sudah mengabdi dengan keluarga ini.

“Duuh..aku kan ga suka Mba kalau pakai koya...”, suara Jodi semakin besar hingga membuat Mamanya keluar dari kamar.

“Jodi, suara kamu kok besar gitu sama Mba Yum?? Ga boleh gitu dong Jod..Tadi kan Mba Yum udah minta maaf..”, ucap Mama menasehati anak tunggalnya yang masih remaja itu.

“Ga ada apa-apa Ma, cuma nafsu makan Jodi sama soto ayamnya tiba-tiba jadi hilang..”, jawab Jodi sambil meninggalkan Mama dan Mba Yum yang masih merasa bersalah itu diruang  makan. Dan pergi ke dapur untuk memasak mie goreng.


***
Hari ini ada arisan keluarga besar dirumah Jodi. Dan biasanya kalau ada acara besar seperti ini, Mama selalu masak special. Terutama masak makanan-makanan kesukaan Jodi, sop kimlo lengkap dengan tuna crispy dan puding mocca fla dengan porsi besar. Dan Jodi sudah tidak sabar untuk menyantap dengan segera masakan Mamanya itu.

“Jod..nanti usahakan pulang latihan cepat ya. Hari ini kan ada arisan keluarga disini”, kata Mama yang sedang sibuk di dapur dari pagi bersama Mba Yum dengan suara lembutnya.

“Beres Ma.., jawab Jodi singkat setelah berpamitan dengan Mama untuk latihan basket.

Yaa..Jodi hobi sekali dengan bola basket dari dia kelas 3 SD. Tiap weekend, dia selalu berlatih dengan timnya. Dan selalu membawa bola basket kesayangannya itu, hadiah dari Mamanya karena dia berhasil mendapatkan juara kelas 3 tahun berturut-turut.


***
Setelah pulang dari latihan basketnya. Dirumah Jodi sudah berkumpul keluarga besarnya. Keluarga besar dari Mamanya. Lengkap dengan teriakan krucil-krucil yang membuat gaduh rumah besar itu.

Setelah merapikan badannya di kamar, Jodi langsung turun menuju meja makan untuk menyantap masakan Mama. Sop kimlo lengkap dengan tuna crispy sudah menari-nari dipikirannya daritadi pagi dia berangkat latihan.
Tapi yang dia dapat justru bukan makanan kesukaannya itu, melainkan Soto Koya. Semangatnya untuk makan sekali lagi berkurang karena melihat menu itu yang tersedia di meja makan. Dia masih merasa kesal dengan kejadian Mba Yum tempo hari. 
Tenyata Mama sudah memperhatikan tingkah anaknya itu dari kejauhan. Dan langsung menghampirinya.

“Jod, kok kamu ga jadi makan?? Katanya laper kalau selesai pulang latihan??”, tanya Mama pelan.
“Ga kenapa-kenapa kok Ma. Jodi makannya nanti aja ya. Kayaknya Jodi mau tidur, badannya sakit semua”, jawab Jodi pelan menghindar dari Mama untuk makan Soto Koya.

“Pasti karena Soto Koya ini. Bukan Sop Kimlo kesukaanmu kan”, ujar Mama yang sepertinya sudah tau Jodi ingin cepat pergi dari meja makan.

“Coba dulu makan ini, ini masakan Mama lho Jod”, bujuk Mama kepada anak semata wayangnya itu.

“Tapi tetap aja Soto Koya Ma, Jodi udah males liatnya gara-gara .....”, ucapan Jodi terpotong yang kalimatnya langsung dilanjutkan oleh Mama.

“Gara-gara Mba Yum tempo hari??”, lanjut Mama menyambung kalimat Jodi.

Mba Yum yang daritadi memperhatikan dan sengaja mendengar percakapan Ibu dan anaknya itu dari dapur, masih merasa bersalah terhadap Tuan kecilnya itu. Karena dia , Den Jodi jadi tidak suka dengan Soto, pikirnya. Dan bisa saja karena ga sukanya Den Jodi sama Mba Yum, dia dipecat dari bagian keluarga ini.

“Ayolah Jod..kamu coba dulu Soto Koya yang ini, pasti kamu suka”, bujuk Mama sekali lagi untuk anaknya itu makan sambil menuangkan Soto Koya buatannya ke dalam mangkuk kecil.

Karena rasa hormatnya Jodi terhadap Mamanya, terpaksa dia mencicipi makanan itu.
Satu ujung sendok makan Jodi mulai menyeruput kuah Soto Koya. Satu sendok makan. Dua sendok makan.
Kali ini dia santap beserta isi dari makanan itu.

“Hhmmm....enak Ma. Kok rasa koyanya beda dari yang dibeli kemarin??”, tanya Jodi sambil terus menyantap Soto Koya itu dengan lahap yang sudah berpindah dari mangkuk kecil ke mangkuk yang lebih besar.

“Iyaa dong beda, kan koyanya Mama buat sendiri, jadi rasanya ga aneh yang kayak kamu bilang:, jawab Mama dengan senang melihat gaya makan anaknya yang seolah kelaparan.

“Hhooo...gitu toh yaa. Pantes rasanya beda. Ga eneg kayak soto yang kemarin. Bau koyanya juga ga menyengat hidung”, ucap Jodi dengan mulut penuh Soto dimulutnya.

Sepertinya Mama tau bagaimana mengembalikan nafsu makan anaknya itu. Dan semuanya BERHASIL!!!

“Makasih Mama cantik buat Soto Koya yang enak...Masakan Mama the best deh..Selalu suka masakan Mama”, ucap Jodi dengan mencium pipi Mamanya setelah puas  menyantap makanan ‘aneh’ itu, yang sekarang mungkin menjadi makanan favouritenya yang lain yang dimasak Mama.

“Maaf juga ya Mba Yum masalah tempo hari. Mungkin aku terlalu capek latihan hari itu, jadi gitu deh”, ucapan maaf yang spontan dan jantan dari seorang laki-laki sejati, yang mau mengakui kesalahannya dan juga dibumbui dengan senyuman.

“I..Iyaa Den Jodi. Mba Yum juga minta maaf”, ucapnya sambil terbata-bata. Yang hatinya daritadi sudah tenang melihat Tuan kecilnya sudah baik. Dan tentunya Mba Yum ga jadi dipecat, pikirnya pendek.

Lalu Jodi kembali ke meja makan untuk melanjutkan santap siangnya kali itu.

SOTO KOYA??? SIAPA TAKUT!!!!!

#NgeblogFFDadakan
Pesenan Yumin @WangiMS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar